Ekspor Mobil Hybrid Toyota Made in Indonesia Makin Gacor

Herdi
Herdi · 2025-03-20 10:05:51

Tidak hanya penjualan dalam negeri, merek mobil Toyota yang diproduksi di Indonesia, tepatnya di Karawang, Jawa Barat dan juga Sunter, Jakarta tetap laris manis di pasar luar negeri. 

Jika dilihat dari penjualan pada tahun 2024, wholesales Toyota di dalam negeri mencapai 288.92 unit, dan retail sales tembus 293.788 unit. Sementara untuk ekspor, dari total 472.194 unit, Toyota berkontribusi menyumbangkan 276 ribu unit. 

Meski tetap nomor wahid dalam penjualan domestik dan ekspor, angka tersebut rupanya masih lebih rendah jika dibandingkan tahun 2023. Hanya saja, jumlah tersebut bisa dimaklumi, mengingat semua sektor perekonomian pada tahun 2024 menurun, termasuk otomotif. 

Baca juga: Toyota C-HR+ Debut Global, Spesifikasinya Cocok Buat Indonesia

Toyota Yaris Cross di ekspor

Menurut Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, salah satu faktor turunnya penjualan otomotif karena perang Rusia-Ukraina yang berdampak langsung di negara-negara Eropa

“Sehingga permintaan berkurang dan pengaruhi ekonomi seluruh dunia. Ada beberapa negara tujuan yang tadinya ekspor CBU jadi CKD, jadi relatif hampir sama ekspornya,” ungkap Bob saat ditemui di Jakarta, Selasa (18/3/2025).

Kendati demikian, Bob tetap meyakini jika ekspor tahun 2025 akan mengalami peningkatan. Hal ini bisa dilihat dari ekspor Toyota pada Januari-Februari 2025 mencapai 39 ribu dari 60 persen total ekspor awal tahun. 

“Insya Allah tahun ini kita akan mencapai 3 juta unit ekspor mudah-mudahan nanti ada ceremonynya, 1 juta ekspor di pelabuhan Tanjung Priok, 2 juta unit ekspor di Karawang di tengah badai covid, dan 3 juta unit ekspor kita berharap bisa ada ceremonynya,” jelasnya.

Baca juga: Toyota dan Daihatsu Kompak Recall Raize-Rocky Serta Agya-Ayla, Ini Akar Masalahnya

Permintaan Mobil Hybrid Toyota Meningkat

Produksi Toyota Yaris Cross Hybrid dilakukan di Karawan

Tingginya permintaan mobil Toyota ternyata berimbas pada sejumlah produknya yang dibuat di Indonesia. Terlebih untuk mobil hybrid. 

Pasalnya, Bob menuturkan, dari ekspor mobil yang dilakukan PT TMMIN, dua jenis mobil elektrifikasi yaitu Innova Zenix dan Yaris Cross mengalami peningkatan signifikan. 

“Tahun lalu itu ekspornya kurang lebih 8.700 unit, tahun 2023 ya. 2024 mengalami kenaikan hampir 111 persen menjadi 18.700 unit. Jadi nggak sia-sia pemerintah kasih tambahan insentif hybrid di domestik, karena rupanya bisa mendorong ekspor juga,” terang Bob. 

Baca juga: Perang MPV Terlaris di Indonesia, Toyota Innova Zenix Jadi Raja, Alphard Ditekuk Denza D9

Kata Bob, saat ini mobil-mobil Toyota yang berstatus made in Indonesia banyak dicari berbagai belahan dunia, termasuk Meksiko, Timur Tengah, dan juga negara-negara di Asia Tenggara. 

“Kita terus pertahankan walaupun di tengah tekanan ekonomi yang tidak mudah. Banyak negara yang sekarang mengandalkan pasar dalam negeri karena ekspor kesulitan apalagi dengan adanya trade war seperti ini,” ujarnya. 

Seperti disebutkan di atas, permintaan mobil hybrid Toyota telah mengalami peningkatan cukup signifikan. Hal ini pun membuat Toyota Indonesia meyakini jika di tahun 2030 mendatang, ekspor mobil hybrid tembus 50 persen.

Ekspor Mobil Toyota Sumbang Banyak Uang dan Lapangan Pekerjaan 

mobil toyota
Toyota Innova Zenix Hybrid

Bob berharap, jika Toyota akan terus meningkatkan produktivitas produknya, namun juga tetap melakukan efisiensi karena itu kunci menghadapi daya saing global. Lebih lanjut, Bob menuturkan, Toyota akan melakukan improvement, kemudian melakukan market research dan kerjasama dengan regional office untuk mengetahui perilaku konsumen yang ada di sana. 

Dia tak menampik, tujuan pasar ekspor saat ini untuk meningkatkan jumlah permintaan yang semakin tinggi, khususnya untuk kendaraan hemat energi, termasuk hybrid. “Kita lihat pasar ekspor kebanyakan mereka mintanya hybrid karena faktor infrastruktur atau lain sebagainya. Amerika Selatan misalnya, banyak yang minta etanol juga karena bisa dipakai ke mobil hybrid sehingga emisinya lebih rendah dan hemat,” ucapnya.

Bahkan kata Bob, berkat meningkatnya permintaan ekspor, pada tahun 2024 Toyota mampu menyumbangkan hampir USD3 miliar. Selain itu, tentu saja dengan dioperasikan akan berimbas pada meningkatnya lapangan pekerjaan. 

mobil toyota
Toyota Corolla Cross HEV

“Sehingga kita juga minta perhatian ke pemerintah supaya industri-industri yang punya kedalaman, kita punya tier 1, 2, 3 dan banyak mempekerjakan karyawan, kemudian ekspor, menghasilkan devisa. Tahun lalu aja kita hampir menyumbang 3 miliar dollar AS. Semestinya ini dibantu dan dilindungi pemerintah. Itu yang kita minta ke pemerintah supaya diperhatikan,” tuturnya.

Bagi Bob, dukungan dan perhatian dari pemerintah akan sangat membantu industri otomotif. Jangan sampai, kata dia, industri otomotif mengalami hal serupa dengan industri tekstil, yaitu mulai dari mengalami penurunan permintaan, hingga terjadi pemutusan hubungan kerja secara massal.

Herdi

Herdi Senior Writer

Mengawali karir sebagai jurnalis sejak tahun 2011 di salah satu media massa Nasional Tanah Air. Memiliki ketertarikan untuk membahas bidang otomotif, mulai dari sepeda motor, mobil, hingga bus dan truk.

Toyota
Daihatsu
Honda
Chery
Mitsubishi
Suzuki
Nissan
Wuling
Volkswagen
Datsun
Mercedes-Benz
BMW